Halaman

Selasa, 17 Februari 2015

KU TITIPKAN RINDU PADA MU


HCB- Duapuluh dua tahun aku hidup di dunia ini, banyak sekali rintangan dan juga hambatan dalam mencapai semua harapan, aku di besarkan oleh seorang ibu yang luar biasa yang penuh dengan kasih sayang dia berikan kepada anaknya, aku anak ke 6 dari 5 bersaudara, aku lah yang tidak pernah mengenal "Sosok Ayah", ya Ayah....., Siapa itu ayah? makhluk apa itu ayah? namun ku selalu bertanya pada saudara, ibu bahkan keluarga dekatnya..., "ayah mu masih ada nak"( kata sebagian orang), "Ayahmu sudah tidak ada nak". (sebagian orang lainya lagi), namun ku tak perduli dengan perkataan orang-orang disekitarku, baik saudara, ibu bahkan keluarga dekat.


Hanya Ibu yang ku tahu, yaa IBU.., ibu adalah perempuan yang sangat baik, bahkan yang terbaik yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa untuk anaknya, kasih sayangnya begitu besar, keikhlasannya tak kenal lelah, aku tak sanggup untuk membalas semua yang telah engkau berikan IBU....., engkaulah semangatku...., engkaulah..... pelipur laraku..., di saat ku lemah kau selalu ada, disaat ku sedih kau selalu menemaniku.
"tidak ada masa yang indah jika kita tak mengerti makna kasih dan sayang" (HCB).

Dalam benak hati yang rapuh kini ku menungu jawaban-jawaban yang pasti, ku rindu.. ku menanti.. dan berharap kedatangan sosok AYAH..., tangis, kecewa kini berpadu menjadi satu tercipta butiran-butiran rindu yang menggebu, tak karam di telan waktu yang berlalu, harus ku titipkan kesiapa rasa Rindu ini? siapa yang akan menerima titipanku ini?, pertanyaan semuanya hanya dalam hayalan belaka, namun tak kujung datang yang akan ku titipkan.

Rindu, Renungan Indah dengan Utuh... sampai kapan ku harus mencari dan menanti, lelah rasanya, namun semuanya ku yakin pasti ada jalan..., penantian lama akan berkunjung jua, tinggal bagaimana ku berusaha..., bersediakah engkau menyambut anakmu yang telah lama mencari dan menanti.
Marah rasa ketika melihat rekan-rekan semasaku masih dalam dekapan kedua orangtuanya, yang senantiasa mendidiknya, merangkulnya dan selalu mendampinginya. Tak rela rasanya jika aku harus melangsungkan moment yang indah nanti tidak disaksikan oleh kedua orang tua.

Ku persebahkan tulisan ini untuk mu ayah....
kusambut kedatanganmu....
ku rangkul,
ku peluk tubuhmu..
kunanti kehadiranmu...
ku sapa..
ku cium pipimu..
kuharap engkau ada
masa mu adalah kehidupanmu...
waktumu adalah langkahmu..
jasadmu adalah pilihanmu..
hidup bagian dari yang terindah..
masalalu bagian dari perjuangan..
harapan untuk penantian...
I Miss You
Lantunan rinduku kini menggebu...
ku rindu ingin bertemu...


"perjalanan yang menyenangkan jika didalamnya banyak rintangan, hambatan dan lika-liku yang menghadang" (HCB)

1 komentar:

  1. menanti itu membuat jenuhh.. jika tidak ada kepastian mas...
    sbar ajja yaa

    BalasHapus